“Saving Private Ryan” sebuah film karya Steven Spielberg yang dibintangi Tom Hans sungguh menjadi gambaran realitas perang. Berlatar perang Dunia II oleh tentara Amerika dan Jerman bertempur dengan sengit di salah satu kota di Prancis.
Film itu menunjukkan salah satu sisi manusiawi dari sebuah peperangan. Bahwa perang tidak hanya berupa senjata, tank, ranjau dan granat, akan tetapi, nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi prinsip melebur batas-batas rasial, agama, negara, umur, bahkan hidup dan mati menjadi sesuatu yang tak berbatas.
Misi menyelamatkan seorang nyawa bernama James Francois Ryan, merupakan titah langsung dari Panglima Tertinggi Abraham Lincoln, demi mengimbangi isi telegram yang ditujukan kepada Ibu Ryan, yang sebelumnya telah mengabarkan ketiga saudara Ryan telah gugur di medan pertempuran.
Namun, Ryan tidak bergeming, meski ia merasa kehilangan, membayangkan sang Ibu yang sedih, ia justru bertekad menyelesaikan perang bersama teman-temannya yang telah dianggapnya sebagai saudara. Ia menolak untuk pulang. Karena memilih pulang pun tidak membuat saudara-saudaranya kembali. Ryan memilih untuk bertahan besarama prajurit-prajurit yang tersisa mempertahankan sebuah jembatan yang menjadi basis pertahanan terpenting menghadang para serdadu Hitler.
Selasa, 18 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kedengarannya bagus..tapi dmn bisa cari cd/dvd nya???
BalasHapusSungguh film yang mencerahkan tentang manusia yg mampu mengingat sejarah dan mampu mempertahankan idealismenya sebagai seorang prajurit perang. tidak bergeming walaupun presiden telah mengutus Seorang Kapten dan Cruenya dengan misi Pemulangannya. tetap melaksanakan tugasnya sampai selesai. walaupun seorang kapten yang sangat dihormatinya meninggal untuk melindunginya dari kematian.
BalasHapus